Pelatihan Sarjana Pemuda Penggerak Pembangunan (SP3) Menjadi Aspirasi Bagi Pemuda Tanbu Berwirausaha
NARASINUSANTARA. COM, BATULICIN – Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan (Dispora Kalsel), menggelar Pelatihan Sarjana Pemuda Penggerak Pembangunan (SP3).
Kegiatan dilaksanakan pada 12-18 Desember 2022 dengan diikuti peserta sebanyak 27 orang dari 13 kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.
Program yang diadakan setiap tahun ini, bertujuan untuk memotivasi dan mewadahi pemuda di daerah untuk berperan dalam pembangunan termasuk dalam kewirausahaan. Selain itu, SP3 juga ditujukan dalam rangka meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Kalimantan Selatan.
Adapun peserta SP3 ialah wajib pernah mengikuti kegiatan kepemudaan yang dilaksanakan oleh
Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Dispora Prov Kalsel, atau Instansi yang menangani masalah kepemudaan di masing-masing kab/kota.
Seperti Paskibraka, JPI, KPN, PPAN, JPID, PPAD, Pepelingasih, KUPP, Pemuda Pelopor, Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi dan kegiatan kepemudaan lainnya. Untuk peserta dari Kabupaten Tanah Bumbu sendiri diwakili oleh Azmi Irfala dan Taufik Hidayat.
Azmi Irfala, salah seorang peserta mengungkapkan bahwa peserta yang telah mengikuti kegiatan SP3, akan mengabdi selama 1 tahun di daerah asalnya, kemudian akan dievaluasi.
Peserta SP3 dituntut untuk dapat memetakan keadaan masalah di daerah, yang kemudian dihubungkan dengan peran pemuda dalam memberikan solusinya untuk pembangunan.
Dengan demikian, para peserta diharapkan menggerakkan kewirausahaan pemuda, agar pemuda Kalsel siap bersaing di Ibu Kota Negara nantinya.
“Dari pelatihan tersebut banyak wawasan dan pengalaman baru yang dapat diambil, seperti bagaimana menjadi pemuda yang tidak hanya banyak gagasan dan aksi, namun juga mampu berkolaborasi bersinergi serta menginspirasi pemuda lainnya,” ujar Azmi pada Kamis (22/12/2022).
Sementara itu peserta lain dari Tanah Bumbu, Taufik Hidayat, menyatakan kekagumannya atas kegiatan luar biasa yang mampu mengumpulkan pemuda-pemudi, dari seluruh kabupaten/kota di Kalsel.
Menurut Taufik, ilmu yang didapatkan membuat dirinya lebih berpikir out of the box, terhadap segala hal yang ada di lingkungan sekitar saya dan untuk bangsa pada umumnya.
“Kegiatan ini mampu mendorong pemuda untuk tetap menjaga semangat mudanya dengan cara menjadi garda terdepan dalam hal kepemudaan,” pungkasnya.
Setelah ini, sambil menunggu arahan selanjutnya dari Dispora Kalsel, pihaknya sedikit banyaknya mencoba mengenalkan beberapa program kepemudaan, yang bisa menjadi wadah pemuda untuk show up dengan cara person to person.
“Saat ini sedang sibuk memikirkan bagaimana pemuda mau berkontribusi di dalam kegiatannya. Untuk itu, kita perlu jeli terhadap isu-isu kepemudaan yang bisa meningkatkan indeks kemajuan para pemuda khususnya di Bumi Bersujud,” tutupnya. (narasinusantara.com/Aaron)