Inspirasi Indonesia, Cerdas Berkualitas

Dispersip Tanbu Gebrak Literasi dan Galakkan Semangat Baca Bersama Komunitas

NARASINUSANTARA.COM, TANAN BUMBU – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Tanah Bumbu (Kab Tanbu), ingin menggugah semangat membaca masyarakat dan menggalakkan literasi daerah.

Menurut unggahan informasi media dewasa ini, tercatat beberapa manfaat literasi yang dapat di peroleh masyarakat, yakni memperkaya perbendaharaan kosa kata.

Kepala Dispersip Tanbu, Yulia Rahmadhani melalui Sekretaris Dispersip, M Saleh, mengungkapkan Dispersip berupaya keras menggerakkan komunitas yang ada dan gebrak semangat dalam menghidupkan literasi.

Diantaranya juga disebutkan, program pengenalan menyukai budaya membaca sejak dini dengan story telling dan turut mengundang tokoh terkenal dari kampung dongeng secara langsung.

Selain itu Dispersip Tanbu mesih menjalankan gerakan membaca melalui perpustakaan keliling, mendukung komunitas literasi yang ingin membuka lapak buku gratis dengan menyediakan sarana pinjaman buku yang ada, bekerja sama dengan kedinasan serta lembaga lainnya untuk membuka pojok baca maupun mendirikan Pocadi di Education Park Batulicin.

“Kehadiran lapak baca oleh pejuang literasi dan Duta Baca Tanah Bumbu, sedikit banyak membantu menggalakkan kegemaran membaca pada masyarakat” katanya.

Harapan Dispersip, komunitas-komunitas lain juga ikut termotivasi menghidupkan literasi, sehingga Pemerintah Daerah juga dapat terbantu dalam mensosialisasikan kegemaran membaca.

“Kami juga akan mengadakan Fertival Literasi pada bulan ini, Kegiatan Dispersip ini merupakan salah satu dari tujuh indikator, nilai Indeks peningkatan literasi masyarakat,” terangnya pada Senin (09/10/2023) Siang.

Adapun penjelasan, manfaat literasi disebutkan dapat mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan menulis, memperluas wawasan dan memperoleh informasi baru serta dapat membentuk kemampuan interpersonal seseorang yang akan semakin baik.

Keterangan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Riset dan Teknologi (19/5/2023) menerbitkan informasi, mengutip dari penjelasan Hafidz Muksin, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memaparkan pada hasil penelitian pada tahun 2021 bahwa Indonesia mengalami darurat literasi.

Dikatakannya, jika literasi masyarakat Indonesia sangat rendah. Terlebih kebiasaan menggunakan gawai saat ini menyebabkan minat baca menjadi kurang.

Sepakat dengan hal tersebut, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda juga menyampaikan pesan menohok bahwa literasi Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

“Tingkat literasi Indonesia tidak mengalami peningkatan yang signifikan dan kondisi ini darurat,” ujarnya.

UNESCO dan Kemenkominfo juga menjelaskan, bila minat baca buku di Indonesia hanya di angka 0,001 persen. Dengan demikian, dari seribu orang hanya satu orang yang gemar membaca buku.

Adapun penjelasan berbagai pihak, salah satu penyebab yang membuat minat baca di Indonesia rendah yaitu, penggunaan smartphone yang kurang tepat dan kebiasaan membaca yang tidak dilatih sejak dini. Selain itu, masyarakat yang belum bisa membaca juga menjadi salah satu faktor yang membuat minat membaca di Indonesia rendah. (Anara)

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan ditampilkan.