Inspirasi Indonesia, Cerdas Berkualitas

Pemkab Tanbu Gelar Bimtek Manajemen Pemerintahan Desa

NARASINUSANTARA.COM, TANAH BUMBU – Badan Administrasi Keuangan dan Pemerintahan menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Pemerintahan Desa yang diadakan di Luminor Hotel, Jakarta, pada 5–8 November 2024.

Acara ini resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda), yang hadir mewakili Bupati Tanah Bumbu, pada Selasa (5/11/2024).

Turut berhadir Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Sekretaris Dinas PMD, Kepala Bidang Administrasi Pemerintahan Desa, dan seluruh kepala desa se-Tanah Bumbu.

Acara diawali dengan laporan dari Kadis PMD, dilanjutkan dengan doa, dan kemudian sambutan serta pemaparan materi oleh Sekda yang sekaligus membuka kegiatan secara resmi.

Dalam kesempatannya, Sekda menyampaikan mengenai UU Nomor 3 Tahun 2024 yang mengubah paradigma pengelolaan desa dari kewenangan kabupaten menjadi otonomi desa dengan hak mengelola dana desa secara mandiri.

“Dengan status sebagai daerah otonom, desa kini memiliki peluang untuk memaksimalkan potensi lokal, terutama mengingat posisi geografis Tanah Bumbu yang strategis sebagai jalur trans-Kalimantan menuju Ibu Kota Negara (IKN),” ujar Ambo Sakka.

Sekda juga menyoroti beberapa masalah yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pembangunan. Ketidaksinkronan perencanaan antara desa, kecamatan, dan kabupaten menjadi tantangan utama yang menghambat efektivitas program-program pembangunan.

Meskipun rutin diadakan Musrenbangdes dan Musrenbangkab, pertemuan-pertemuan ini belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk menyusun rencana pembangunan yang matang.

“Harus ada penyatuan persepsi dalam memprioritaskan masalah agar dapat fokus diselesaikan bersama. Dengan strategi yang tepat, dalam 2–3 tahun, berbagai masalah dapat diatasi,” jelasnya.

Selain itu, Sekda juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) di tingkat desa, terutama dalam pengelolaan dana desa yang besar. Ia juga menekankan perlunya perubahan pola pikir masyarakat untuk tidak hanya bergantung pada sektor tambang.

“Banyak potensi lain seperti pertanian dan perikanan yang dapat dikelola dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan desa,” tambahnya.

Sekda mengajak para peserta untuk memanfaatkan berbagai peluang kerjasama dengan IKN, khususnya dalam bidang pangan seperti pemasokan beras dan ikan.

Di akhir sambutannya, ia berpesan kepada seluruh perangkat desa untuk menjadikan jabatan mereka sebagai ladang amal jariyah, dengan berkontribusi nyata untuk kemajuan desa. (ANN)

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan ditampilkan.